Monday 16 January 2017

New Heavenly Sword and Dragon Sabre (1986) - 倚天屠龍記


Disiarkan : 29 Oktober 2016


Kisah Petualangan Mencari Pedang Langit dan Golok Naga tertuang dalam karya tulis Jing Yong berjudul Heaven Sword and Dragon Sable (倚天屠龍 – Yi Thien Dhu Lung Ci). Di Indonesia, kisah ini dikenal dengan judul TO LIONG TO atau PEDANG PEMBUNUH NAGA.  Cerita Yi Thien Dhu Lung Ci merupakan kisah ketiga (terakhir) dari Trilogi Rajawali (setelah The Legend of the Condor Heroes dan Return of the Condor Heroes).  Meski merupakan sekuel  dari 2 kisah Pendekar Rajawali tadi, alur cerita Heaven Sword and Dragon Sable nyaris tidak ada keterkaitan langsung dengan kedua cerita tersebut.


SEJARAH SANG PENDEKAR :
Kisah Pedang Langit dan Golok Naga ini pertama kali dirilis dalam bentuk cerita bersambung yang diterbitkan di Harian Hong Kong Ming Pao dari tanggal 6 Juli 1961 – 2 September 1963.

Setelah kisah cerita bersambung itu berakhir, Jing Yong mengkompilasi cerita tersebut lalu melakukan penyesuaian dan penambahan bagian, kemudian merilisnya dalam bentuk novel  tahun 1979.

Dalam cerita bersambung yang dibuatnya, Jing Yong menjelaskan kalau Pedang Langit dan Golok Naga merupakan 2 senjata yang dibuat dari peleburan Pedang Baja Hitam (玄鐵重 – Chien Diek Cong Cien ) yang digunakan Yo Ko di kisah Return of The Condor Heroes. Jika Anda telah membaca novel atau menonton serial televisi Return of The Condor Heroes, tentu tahu kalau Pedang Baja Hitam adalah senjata milik Guru Pedang Du Gu Qiu Bai. Setelah Guo Fu memotong tangan Yang Guo, Rajawali Raksasa kemudian membawa Yo Ko ke Makam Guru Du Gu Qiu Bai. Di sana, selain berlatih Ilmu Pedang Tanpa Tanding, Yo Ko juga mendapatkan Pedang Baja Hitam milik Du Gu Qiu Bai tersebut.

Setelah menemukan Xiao Long Ni dan memutuskan untuk menetap di Jiangnan, Yo Ko membuang Pedang Baja Hitamnya ke dasar Jurang Lembah Jue Qing.

Pedang itu kemudian ditemukan oleh beberapa ahli pedang handal yang melebur dan membentuknya kembali menjadi 2 senjata terkuat di dunia : Pedang Langit dan Golok Naga.

Ketika Kisah Heaven Sword and Dragon Sable dirilis dalam bentuk novel, Jing Yong mengubah asal-usul Pedang Langit, dan menyebutkannya sebagai hasil peleburan Pedang Yo Ko dan Xiao Long Ni (君子 – Cin Ce Cien – Pedang Perjaka dan 淑女 – Chu Ni Cien - Pedang Gadis ).  Sedangkan asal usul Golok Naga tidak berubah (tetap disebutkan merupakan hasil leburan Pedang Baja Hitam).

Selain merupakan senjata paling hebat di dunia persilatan, di dalam Pedang Langit dan Golok Naga sebenarnya tersimpan 3 kitab yang paling dicari oleh para pendekar.  Kitab itu adalah
a.       Kitab Wumu (tersimpan di Golok Naga),  
b.      Kitab 9 Bulan milik Mei Cao Feng  yang tersimpan di Pedang Langit
c.       Kitab Jurus Telapak 18 Naga Terbang (降龍十八掌 Ciang Long Se Ba Cang; milik Guo Jing;  yang juga tersimpan di Pedang Langit). Kitab 9 Bulan dan Jurus Telapak 18 Naga Terbang ini pernah YO KObahas di Kisah Legend of The Condor Heroes beberapa waktu lalu. 

Dalam Kisah Legend of The Condor Heroes, dikisahkan Kitab Wumu dicuri oleh Ketua Klan Kaipang Hong Qi Kong. Kitab 9 Bulan disimpan oleh Yang Kang setelah dia berguru dengan Pendekar Kembar Angin Hitam Mei Cao Feng.  Sedangkan Kitab Jurus Telapak 18 Naga Terbang adalah milik Guo Ching. Bertahun-tahun lamanya, ketiga Kitab itu menjadi buruan para pendekar dunia persilatan. Siapapun yang mendapatkan ketiga kitab tersebut, akan menjadi Pendekar Tanpa Tanding di Dunia Persilatan.

Guna mencegah pertikaian dan perselisihan para pendekar dunia persilatan, maka kitab tersebut disembunyikan di Pedang Langit dan Golok Naga.

Keberadaan ketiga kitab tersebut kemudian bocor, sehingga para pendekar persilatan berlomba-lomba mencari dan berusaha merebut Pedang Langit dan Golok Naga.

Pencarian dan perebutan Pedang Langit dan Golok Naga inilah yang kemudian menjadi latar belakang cerita HEAVEN SWORD AND DRAGON SABRE.

Judul novel “Yi Thien Dhu Lung Chi” ini merupakan istilah yang digunakan Jing Yong untuk menggambarkan perlawanan Bangsa Han pada Bangsa Mongol di zaman Dinasti Yuan.

屠龍 – Du Lung Dao mengandung makna “Membunuh Sang Naga” di mana “Sang Naga” di sini diartikan sebagai Kaisar Hui Zong dari Dinasti Yuan yang merupakan orang Mongol bernama asli Toghon Temur.

Sedangkan 倚天 – Yi Thien Cien  bermakna “Keadilan dari Surga”, yang berarti Turunnya Keturunan Dewa untuk melawan penjajahan Bangsa Mongol.

Dengan demikian, judul Heaven Sword and Dragon Sable (Yi Thien Du Lung Ci) bisa diartikan secara eksplisit sebagai “Kisah Bangsa Han yang menggulingkan kediktatoran pemerintahan Bangsa Mongol, di mana bangsa Han akan memenangi perang ketika Pintu Keadilan dari Surga telah terbuka”. 

Novel Heaven Sword and Dragon Sable merupakan salah satu novel yang sangat sukses di dekade 1960an hingga 1980an. Kisah ini menjadi salah satu karya klasik Jing Yong yang sering diadaptasi ke dalam bentuk film layar lebar dan serial televisi, setelah Legend of the Condor Heroes dan Return of the Condor Heroes.

Hingga hari ini, kisah Heaven Sword and Dragon Sable telah diadaptasi dalam 4 film layar lebar dan 8 serial televisi.

Dari semua adaptasi tersebut, serial televisi NEW HEAVENLY SWORD AND DRAGON SABLE produksi TVB – Hongkong tahun 1986, diakui oleh para kritikus film sebagai adaptasi terbaik dari novel Heaven Sword and Dragon Sable, baik dari sisi akting, maupun kelengkapan cerita.

Serial NEW HEAVENLY SWORD AND DRAGON SABLE versi tahun 1989 ini diperani oleh Tony Leung (謝無 - Chang Wu Ji / Thio Boe Ki), Kitty Lai ( - Zhao Min / Thio Beng), Thang Cui Wen (Zhou Ce Ruo / Chiu Jiak), Simon Yam (Chang Cui San), dan Carol Cheng / Cheng Yi Ling (Yang So So).



KISAH SANG PENDEKAR :
 New Heavenly Sword and Dragon Sable adalah serial televisi dengan total 40 episode yang dirilis TVB Hong Kong, antara tanggal 3 November – 30 Desember 1986.

Serial ini terbagi dalam 2 bagian :
a.       Bagian 1 (Episode 1 – 20) : 3 – 28 November 1986
b.      Bagian 2 (Episode 21 – 40) : 1 – 30 Desember 1986


BAGIAN 1 :
武林至尊,
寶刀屠龍,
號令天下,
莫敢不從!
倚天不出,
誰與爭  

Kalimat tadi merupakan pembuka Episode 1 Bagian Pertama serial televisi NEW HEAVENLY SWORD AND DRAGON SABLE yang artinya kurang lebih :

Pendekar Digjaya yang akan menguasai Dunia Persilatan adalah dia yang  memegang Golok Pembunuh Naga. Tidak akan ada orang yang mampu mengalahkannya, selain Pedang Langit yang akan menantangnya.

Selama bertahun-tahun, ramalan akan munculnya Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga  telah meresahkan para pendekar dunia persilatan. Semua mencari-cari keberadaan kedua senjata tersebut agar dapat menjadi Pendekar Nomor Satu di dunia. Namun, meski sudah mencari kemana pun, Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga tidak pernah mereka temukan.

Bertahun-tahun lamanya, ramalan itu hanya tinggallah ramalan. Hingga satu ketika, sekelompok pandai besi berhasil membuat sebuah golok yang merupakan hasil leburan Pedang Baja Hitam milik Pendekar Pedang Du Gu Qiu Bai. Mereka menamai golok itu sebagai Golok Pembunuh Naga. Seketika itu juga, berita tentang kemunculan Golok Pembunuh Naga menimbulkan kegaduhan di dunia persilatan. Semua pendekar beramai-ramai mencari keberadaan Para Pandai Besi tersebut untuk merebut Golok Pembunuh Naga.

Tidak butuh waktu lama, Para Pembuat Golok Pembunuh Naga itu langsung ditemukan sekelompok pendekar yang berusaha merebut golok tersebut.  

Zhang Chui San dan Yu Dai Yan, dua murid Butong Pay yang kebetulan melewati tempat tinggal Para Pembuat Golok Pembunuh Naga tersebut, melihat pertarungan tidak seimbang. Mereka segera turun tangan menolong para pandai besi tersebut. Meski demikian, para pandai besi itu akhirnya meninggal dan Golok Pembunuh Naga pun beralih ke tangan kedua murid Butong itu.

Zhang Chui San lalu berpisah dengan Yu Dai Yan. Chui San menuju ke barat, menolong para nelayan dari para perompak, sedangkan Yu Dai Yan – membawa Golok Pembunuh Naga - ke arah timur menuju Biara Bu Tong. Di tengah perjalanan, dia diserang dan tubuhnya dilumpuhkan oleh 2 Pemimpin Klan Elang Langit, Kakak-Beradik Yang Lei dan Yang So So. Mereka lalu merebut Golok Pembunuh Naga yang dipegang Yu Dai Yan.  

Karena tidak ingin diketahui sebagai orang yang melukai Yu Dai Yan, Yang So So kemudian menyamar sebagai seorang pria dan membawa Yu Dai Yan ke Perusahaan Ekspedisi Long Men. Dia meminta orang ekspedisi tersebut membawa Yu Dai Yan pulang ke Biara Butong.

Namun di tengah perjalanan,Ekspedisi Long Men dihadang oleh 7 orang yang berpura-pura mengaku sebagai Murid Butong. Mereka meminta Yu Dai Yan diserahkan kepada mereka. Tanpa curiga, Tim Ekspedisi Long Men pun menyerahkan Yu Dai Yan kepada ketujuh orang tersebut.

Setelah mendapatkan Yu Dai Yan, mereka kemudian menyiksa Yu Dai Yan dan meminta informasi keberadaan Golok Pembunuh Naga.

Yang So So yang diam-diam mengikuti Tim Ekspedisi Long Men,  keluar dari persembunyiannya dan bertarung melawan murid gadungan Bu Tong tersebut. Zhang Cui Shan yang juga kebetulan sedang berjalan menuju Biara Butong, melihat pertarungan itu. Dengan segera dia ikut bertarung untuk menyelamatkan Yu Dai Yan.

Saat Yu Dai Yan dibawa ke Biara Butong, kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Zhang Sanfeng, Guru Butong Pay, memeriksa luka muridnya tersebut dan menemukan kalau Yu Daiyan dilukai seseorang yang menggunakan jurus Jari Jing Gang yang merupakan salah satu jurus maut Shaolin.

Zhang Cui Shan kemudian menyidiki pelaku penyiksaan adik seperguruannya tersebut. Dia kemudian menemukan Perusahaan Ekspedisi Long Men yang telah porak-poranda dan sebagian besar anggotanya tewas. Dia menemukan kalau ada seseorang yang mengaku sebagai dirinya yang menghabisi para pekerja Ekspedisi Long Men tersebut. Belakangan Zhang Cui Shan mengetahui kalau pelakunya adalah Yang So So, Pemimpin Klan Elang Langit.

Zhang Cui Shan diam-diam mengikuti Yang So So ke pertemuan rahasia Klan Elang Langit. Dalam pertemuan itu, Kakak Yang So So – yaitu Yin Lei – memamerkan Golok Pembunuh Naga yang didapatnya dari Yu Dai Yuan.

Di tengah pertemuan itu, muncullah Raja Singa Beramput Emas Xie Xun yang kemudian membunuhi semua peserta pertemuan itu dan mengambil Golok Pembunuh Naga. Dia lalu membawa Zhang Cui Shan dan Yang So So ikut dengannya menuju ke Pulau Terpencil.

Di tengah perjalanan, kapal yang mereka tumpangi karam. Yang So So berhasil membutakan mata Xie Xun.

Ketiganya berhasil selamat dan tinggal di sebuah pulau terpencil.  Di pulau itulah Zhang Cui Shan dan Yang So So kemudian menikah. Dari pernikahan itu mereka kemudian dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Zhang Wu Ji. Xie Xun sendiri kemudian diangkat sebagai Ayah Angkat Wu Ji.

Xie Xun kemudian menceritakan alasannya merebut Golok Pembunuh Naga. Hal ini dia lakukan karena ingin membalas dendam pada gurunya - Cheng Kun -  yang telah membunuh keluarganya, dan kini menghilang.

Zhang Cui Shan kemudian memutuskan untuk membuat sebuah rakit agar mereka semua dapat meninggalkan pulau tersebut. Namun Xie Xun memutuskan untuk tetap tinggal di pulau tersebut, sehingga akhirnya hanya Ci Shan, Yang So So, dan Wu Ji yang pergi meninggalkan pulau.

Sementara itu di Biara Butong, salah seorang murid Butong bernama Yin Li Ting berniat meminang Ji Xiao Fu dari Klan Emei. Tanpa diketahui Li Ting, Ji Xiao Fu terpikat oleh Yang Xiao dari Klan Ming setelah dia diselamatkan Yang Xiao dari kejaran Prajurit Yuan. Dari hubungannya dengan Yang Xiao, Xiao Fu kemudian melahirkan seorang anak perempuan yang dinamainya Yang Bu Hui.

Xiao Fu menyembunyikan keberadaan anaknya itu dari gurunya. Dan ketika Li Ting meminangnya, Xiao Fu meminta gurunya untuk membatalkan rencana pernikahan dirinya dengan Li Ting.

Zhang Cui Shan dan keluarga akhirnya tiba di rumah mereka kembali. Pada saat itu para pendekar sedang berkumpul di kediaman Klan Elang Langit dan mencari Golok Pembunuh Naga. Suasana di sana sudah sangat memanas. Cui Shan dan Yang So So berhasil menenangkan para pendekar. Dan para pendekar kemudian mengetahui kalau Golok Pembunuh Naga kini ada di tangan Raja Singa Berambut Emas Xie Xun.

Cui Shan pun akhirnya bertemu gurunya, Zhang San Feng. Ketika Butong Pay sedang merayakan ulang tahun Zhang Sang Feng yang ke-100 tahun, pra pendekar yang hadir jutru memaksa Cui Shan untuk memberitahu keberadaan Xie Xun. Karena Cui Shan menolak menghianati Saudara Angkatnya itu, para pendekar menjadi marah.

Salah seorang dari mereka kemudian menculik Wu Ji. Tapi Zhang Sang Feng berhasil menyelamatkan Wu Ji.

Karena terus ditekan dan diancam oleh para pendekar yang ingin tahu keberadaan Xie Xun, Cui Shan akhirnya bunuh diri. Yang So So juga bunuh diri, mengikuti jejak suaminya. Wu Ji hanya bisa melihat kedua orang tuanya meninggal. Dia sendiri saat itu sedang terluka terkena Jurus Tapak Besi Xuanming, sehingga keselamatan jiwanya terancam. Zhang San Feng kemudian memutuskan membawa Wu Ji mencari obat penyembuh.

Di tengah perjalanan, Zhang San Feng bertemu dengan salah seorang anggota Klan Ming bernama Chang Yu Chun. Dia memberitahu San Feng kalau dia sedang mencari seorang tabib bernama Hu Qing Niu yang konon dapat menyembuhkan segala jenis penyakit. San Feng akhirnya memutuskan untuk bersama Yu Chun mencari Tabib Hu. Mereka berhasil bertemu tabib itu. Tapi rupanya Tabib Hu menolak menyembuhkan orang-orang yang berasal dari Klan Ming. Karena menganggap San Feng adalah sekutu Ming , maka dia pun menolak membantu San Feng.

Meski demikian, Tabib Hu tetap menerim Wu Ji untuk diobatinya. Karena kondisi Wu Ji cukup parah dan butuh waktu lama untuk diobati, San Feng akhirnya meninggalkan Wu Ji di tempat Tabib Ming.

Dalam perjalanan pulang ke Biara Butong Pay, Sang Feng berjumpa dengan seorang gadis kecil bernama Zhou Zi Ruo. Dia kemudian membawa gadis itu ke Biara Klan Emei agar dapat dilatih di sana.

Sepuluh tahun kemudian, Kediaman Tabib Hu Qing Niu mendapat ancaman dari Nenek Bunga Emas yang ingin membalas dendam pada Tabib Hu. Dia sengaja mencederai banyak orang dan mengirimkan orang-orang tersebut ke rumah Tabib Hu. Mengetahui tindakan itu disengaja Nenek Bunga Emas, Tabib Hu membiarkan orang-orang yang terluka tersebut. Tapi Wu Ji – yang kala itu sudah dewasa - malah menolong dan menyembuhkan orang-orang tersebut.

Nenek Bunga Emas lalu datang dan membunuh Tabib Hu Qing Niu. Wu Ji kemudian meninggalkan kediaman Tabib Hu.

Di waktu yang sama, Di Biara Klan Emei, Pemimpin Klan Emei bernama Miejue menemukan kalau muridnya, Ji Xiao Fu, diam-diam telah punya anak dari hasil hubungan gelapnya dengan  orang dari Klan Ming. Karena itu dia membunuh muridnya tersebut. Anaknya, Yang Bu Hui kemudian melarikan diri dari biara. Dia bertemu dengan Wu Ji dan bersama-sama mereka mencari ayah dari Bu Hui.

Dalam perjalanan mereka, Wu Ji dan Bu Hui bertemu dengan He Tai Chong dari Klan Kunlun. Dia berhasil membujuk Wu Ji untuk memberitahu keberadaan Xie Xun. Pada saat Wu Ji akan dibunuh Tai Chong, Yang Xiao dari Klan Ming datang menolong. Dia kemudian mengetahui kalau Bu Hui adalah anaknya.

Wu Ji kemudian melanjutkan perjalanannya pulang ke Biara Butong. Tapi di perjalanan, dia berpapasan dengan Keluarga Pendekar Zhu dan Wu. Lagi-lagi, Wu Ji yang polos berhasil diperdaya sehingga memberitahu keberadaan Paman Angkatnya, Xie Xun. 

Pendekar Zhu berniat membunuh Wu Ji, namun Wu Ji berhasil kabur dan terjatuh di Lembah Tanpa Nama. Di dalam sebuah gua, Wu Ji menemukan Kitab 9 Matahari milik Guo Jing, dan dia pun berlatih ilmu tersebut.

Setelah menguasai Ilmu 9 Matahari, Wu Ji berusaha menaiki Lembah itu, namun dia terjatuh dan kakinya patah. Tanpa sengaja, murid Nenek Bunga Emas yang bernama Yin Li menemukan Wu Ji, lalu menolongnya.

Sementara itu, para pendekar menilai Klan Ming adalah klan yang sangat berbahaya yang harus dimusnahkan. Karena itu 6 klan terbesar di dunia persilatan bersatu untuk menghancurkan Klan Ming.  Untungnya Klan Elang Langit tidak bersedia mendukung para pendekar untuk menghancurkan Klan Ming. Mereka justru memutuskan untuk membantu Klan Ming. 

Wu Ji kemudian bertemu dengan salah seorang anggota Klan Ming, dan mereka diserang oleh Cheng Kun, Guru dari Xie Xun. Namun Wu Ji berhasil melawan dan melukai Cheng Kun. Ketika mengejar Cheng Kun, Wu Ji berjumpa dengan Xiao Zhao, pembantu Pemimping Klan Ming Yang Xiao. Xiao Zhao kemudian membantu Wu Ji menemukan sebuah jalan rahasia, yang membawa Wu Ji menuju ke tempat penyimpanan Kitab Teknik Gan Kun. Karena telah memiliki ilmu 9 Matahari, Wu Ji hanya butuh beberapa jam untuk menguasai Jurus Gan Kun tersebut.


BAGIAN 2 :
Setelah keluar dari ruang rahasia tempat penyimpanan Kitab Gan Kan, Wu Ji menemukan kalau 6 Klan Terbesar di Dunia Persilatan telah berhasil melukai para pengikut Klan Ming. Sebelum Klan Ming dibumi-hanguskan oleh ke-6 Klan tersebut, Wu Ji datang dan merelai mereka semua. Guru Zhuo Zi Ruo yang mewakili Klan Emei marah dengan campur-tangan Wu Ji. Dia kemudian memerintahkan Zhuo Zi Ruo melukai Wu Ji dengan Pedang Langit.
Para Paman Wu Ji dari Biara Bu Tong waktu itu baru mengetahui kalau Wu Ji adalah keponakan mereka, sehingga mereka pun menolong dan mendukung  Wu Ji. Wu Ji kemudian berhasil meyakinkan para pendekar untuk berdamai dan tidak menyerang Klan Ming lagi.

Ketika Klan Ming sedang berbenah diri pasca penyerangan yang dilakukan 6 Klan besar itu, Klan Pengemis justru mengambil kesempatan menguasai Markas Utama Klan Ming.

Karena posisi Pemimpin Klan Ming saat itu sedang kosong, Wu Ji kemudian diangkat sebagai pemimpin Klan Ming. Setelah menjadi pemimpin, Wu Ji bersama para anggota Klan Ming mengatur strategi untuk merebut kembali Markas Utama mereka. Strategi mereka berhasil, dan Markas Utama pun berhasil dikuasai kembali oleh Klan Ming.

Sementara itu, Pendekar Yin Li Ting dari Butong tiba-tiba diserang oleh seseorang yang tidak dikenal dan mengalami luka yang cukup serius. Saat Wu Ji dan Klan Ming menolongnya, mereka menemukan kalau luka yang dialami Li Ting sama dengan luka yang dialami Yu Dai Yan saat membawa Golok Pembunuh Naga dulu.

Wu Ji kemudian beranjak ke Biara Butong untuk memberitahukan hal ini kepada Zhang San Feng . Di tengah perjalanan, dia bertemu dengan seorang Putri Misterius dari Bangsa Yuan (Mongol) bernama Zhao Min. Zhao Min mengaku punya obat untuk menyembuhkan Yu Dai Yan dan Yin Li Ting. Tapi sebelum memberikan obat itu, Wu Ji harus melakukan tiga hal untuk Zhao Min.

Ketika Wu Ji sedang mencarikan obat, Yin Li Ting dirawat oleh Yang Bu Hui. Yin Li Ting jatuh hari pada gadis itu, dan mereka pun akhirnya menikah.

Di waktu yang bersamaan, Zhao Min menjebak para pemimpin klan di Biara Wanan dan melumpuhkan mereka dengan Serbuk 10 Aroma Pelumpuh Otot. Dalam kondisi tidak berdaya, para pemimpin klan itu dipaksa Zhao Min untuk mendukung Dinasti Yuan.

Demi mendapatkan obat penawar Serbuk 10 Aroma Pelumpuh Otot, Fan Yao – salah seorang anggota Klan Ming – yang berpura-pura bekerja untuk orang Mongol, kemudian menculik selir Raja Changhan Temur lalu membawanya ke Biara Wanan.

Raja Temur yang marah kemudian membakar Biara Wanan, dan membuat para pemimpin klan terjebak di dalamnya. Wu Ji kemudian datang dan menyelamatkan semua pemimpin klan. Sayangnya,  Pemimpin Emei Miejue terjatuh dari Biara Wanan dan meninggal.

Nenek Bunga Emas kemudian menculik Zhou Zhi Ruo. Wu Ji, Zhao Min, Yin Li, dan Xiao Zhao berhasil mengetahui tindakan Nenek Bunga Emas. Mereka diam-diam mengikuti Nenek Bunga Emas untuk membebaskan Zhou Zhi Ruo. Rupanya Nenek Bunga Emas pergi bersama Zhou Zhi Ruo menemui Raja Singa Berambut Emas Xie Xun.

Pada saat itu, Klan Ming dari Persia datang untuk mengambil alih kekuasaan Klan Ming yang ada di Tanah Tiongkok. Wu Ji bersama Paman Angkatnya Xie Xun berusaha menghalangi Klan Ming dari Persia tersebut. Namun mereka kalah kekuatan, dan akhirnya ditahan oleh Pasukan Klan Ming dari Persia.

Terkuak fakta bahwa Nenek Bunga Emas adalah ibu kandung dari Xiao Zhao. Demi membebaskan teman-temannya, Xiao Zhao kemudian memutuskan untuk bergabung dan menjadi pemimpin baru Klan Ming dari Persia. Wu Ji dan teman-temannya pun akhirnya dibebaskan.

Keesokan harinya, Zhao Min tiba-tiba menghilang. Semua orang yang, termasuk Wu Ji, terkena Serbuk 10 Aroma Pelumpuh Otot. Yin Li sendiri meninggal. Wu Ji kemudian memakamkan Yin Li, lau mencari Zhao Min alasan dia menghilang.

Wu Ji berhasil menemukan Zhao Min. Ketika tahu kalau Wu Ji menemui Zhao Min, Zhou Zhiruo cemburu dan berniat membunuh diri. Wu Ji yang tahu kalau Zhiruo punya hati padanya, kemudian memutuskan untuk menikahi Zhirou.

Saat pernikahan Wu Ji dan Zhirou sedang berlangsung, Zhang Min tiba-tiba datang ke pernikahan mereka dan mengajak Wu Ji pergi.

Ketika Wu Ji menolak, Zhang Min mengeluarkan sebuah benda dari kantongnya. Benda itu tidak lain adalah rambut singa milik Xie Xun. Melihat benda itu, Wu Jiakhirnya setuju mengikuti Zhang Min dan membatalkan pernikahannya dengan Zhirou.

Rupanya Xie Xun  saat itu ditahan di dalam Biara Shaolin. Cheng Kun menculik Ketua Biara Shaolin dan memperalat murid Shaolin untuk menghadapi Wu Ji. Wu Ji bertarung dengan para pendekar Shaolin dan berhasil menang. Dia mencoba menjelaskan rencana jahat Cheng Kun kepada 3 Ketua Shaolin, namun mereka tidak menggubris.

Zhou Zhiruo datang ke Shaolin dan membantu Wu Ji bertarung melawan ketiga Ketua Shaolin tersebut. Mereka berhasil menyelamatkan Xie Xun, kemudian bersama-sama bertarung melawan Cheng Kun. Akhirnya Cheng Kun pun berhasil ditaklukkan.

Setelah pertarungan itu, Xie Xun menceritakan kepada Wu Ji kalau orang yang telah meracuni Wu Ji dan teman-temannya dengan Serbuk 10 Aroma Pelumpuh Otot dan membunuh Yin Li adalah Zhou Zhiruo.

Sementara itu, Pasukan Mongol menyerang Shaolin. Namun ketika mereka melihat Zhao Min berada di dalam Shaolin, mereka ragu untuk menyerang.

Karena mengganggap Zhao Min penghianat, Raja Temur lalu memanah Zhao Min. Tapi Zhou Zhiruo menyelamatkan Zhao Min dari panah tersebut. Pasukan Mongol tidak jadi menyerang Shaolin.

Setelah itu, Zhiruo menyerahkan Pedang Langit kepada Wu Ji dan memutuskan kembali ke Biara Emei untuk menjalankan tugasnya sebagai Pemimpin Emei. Pedang Langit dan Golok Naga kemudian saling diadu, sehingga kedua senjata itu pun patah. Di dalamnya terdapat Kitab Wumu, Kitab 9 Bulan, dan Kitab Jurus Telapak 18 Naga Terbang.

Di akhir cerita Zhang Wu Ji memutuskan untuk melepaskan jabatannya sebagai Pemimpin Klan Ming dan menikah dengan Zhao Min.

Cerita serial New Heavenly Sword and Dragon Sable sangat kental mengangkat tema Persatuan. Kisah Heaven Sword And Dragon Sable mengajarkan, bahwa jika rakyat sebuah negara bersatu, maka negara tersebut akan menjadi kuat dan tidak mudah dipecah-belah oleh siapapun. Jing Yong menganalogikan keragaman suku bangsa dalam sebuah negara dengan banyaknya Klan yang semuanya bertikai karena ingin menguasai Golok Pembunuh Naga. Namun mereka kemudian dapat bersatu setelah punya visi dan misi yang sama.

Selain itu, ada 1 lagi pesan moral yang menarik dari serial ini, khususnya untuk Pendengar yang sedang mencari kekasih : Janganlah mencari kekasih hanya dengan melihat kecantikan atau ketampanan fisik seja. Dalam salah satu adegan, sebelum Yang So So bunuh diri, dia menasihati Wu Ji dan mengatakan padanya bahwa, ketika Wu Ji sudah besar nanti, janganlah mencari kekasih yang cantik, karena semakin cantik seorang wanita, semakin beracun pula wanita itu.  

Sebenarnya nasihat Yang So So ini dimaksudkan agar kelak saat mencari jodoh, Wu Ji jangan terpikat dari kecantikan fisik saja, namun harus melihat seseorang dari hatinya. Nasihat Yang So So terbukti ketika Wu Ji jatuh hati pada Zhou Zi Ruo. Paras Zhou Zi Ruo sangat cantik, namun di balik kecantikan wajahnya, dia ternyata sangat kejam dan beberapa kali mencelakai Wu Ji dan teman-temannya.

Karena itu ketika mencari kekasih, janganlah mencari kekasih hanya berdasarkan paras saja. Paras wajah bisa saja cantik, tetapi belum tentu hatinya sama cantik dengan wajahnya. 



JURUS SANG PENDEKAR :
Inilah jurus-jurus sakti yang dimiliki Chang Wu Ji yang diulas dalam kisah New Heaven Sword and Dragon Sabre :  
1.       九陽神(Jiu Yang Shen Gung) – Jurus 9 Matahari. Jurus ini merupakan jurus Tenaga Dalam yang bertujuan menyembuhkan luka dalam, sekaligus mengalirkan hawa panas dari dalam tubuh.

Wu Ji mengembangkan ilmu ini setelah mempelajari Kitab 9 Yang. Kitab 9 Yang itu ditemukannya di dalam perut seekor Gorila Putih. Konon kitab tersebut milik Biara Shaolin. Ketika orang Mongol mencurinya, Pendekar Rajawali  YO KO berhasil merebut kitab itu dan menyembunyikannya di dalam perut Gorila Putih.


2.       太極劍 (Thai Ci Cien Fa) – Jurus Pedang Tai Chi. Jurus ini merupakan jurus pedang yang diciptakan Biarawan Butong Zhang San Feng, Kakek Guru Chang Wu Ji.

Jurus pedang ini merupakan pengembangan dari jurus Tai Chi. Jurus Pedang Tai Chi mengutamakan gerakan yang lentur bagaikan gerakan angin yang selalu berubah-ubah. Jurus ini diciptakan untuk menyerang musuh dengan meniru sifat 5 Elemen Utama dunia (Air, Api, Tanah, Kayu, dan udara / angin) yang terbagi dalam 54 jurus. Gerakannya sangat elegan dan licin seperti sutera, bergelombang tidak menentu bagai angin, mengalir penuh tenaga laksana air. Meski terlihat seperti gerakan tanpa tenaga, jurus ini merupakan jurus yang sangat berbahaya sekali dan mampu melumpuhkan musuh hanya dengan beberapa jurus saja.


Uniknya, untuk bisa menguasai jurus ini, orang yang berlatih jurus ini harus bisa melupakan semua gerakan jurus tersebut. Hal ini pun terjadi pada Zhang Wu Ji yang saat belajar ilmu ini langsung dari Zhang San Feng, dia harus melupakan semua gerakan jurus tersebut. Semakin banyak yang dilupakanya, semakin mahir pula dia menguasai ilmu Pedang Tai Chi tersebut. 



FAKTA SANG PENDEKAR :
-          Kisah Heaven Sword and Dragon Sable pertama kali diadaptasi ke dalam bentuk film tahun 1965, yaitu film layar lebar Yi Dien Du Lung Chi (倚天屠龍 ) produksi Emei Film Company – Hong Kong. Film ini dikenal secara internasional dengan judul Story of The Sword and the Sable.  Yi Dien Du Lung Chi dibuat dalam 4 seri.
Seri pertama dirilis 15 Mei 1963 dan seri kedua 22 Mei 1963. Keduanya disutradarai Chang Ying dan Chai Zhang.
Sedangkan seri ketiga dirilis 30 Juni 1965 dan keempat dirilis tanggal 7 Juli 1965, dengan disutradarai Yang Kung Liang.
Pemeran keempat seri tersebut adalah Chang Ying (Zhang Cui Shan), Pak Yin (Yang So So), Lim Cia Sing (Zhang Wu Ji), Chen Bao Cu (Zhou Zhi Ruo), dan Chen Hui Ciu (Zhao Min).
Meski pun telah dibuat dalam 4 seri, namun karena keterbatasan durasi, film tersebut tidak sepenuhnya mengadaptasi semua elemen cerita dalam kisah Heaven Sword and Dragon Sable.

-          Sedangkan adaptasi serial televisi Heaven Sword and Dragon Sable pertama kali diproduksi dan ditayangkan TVB Jade pada tahun 1978. Serial tersebut diperani Adam Cheung / Cheng Sau Chiu (Zhang Wu Ji), Wang Ming Quan (Zhao Min), dan Zhao Ya Che sebagai  Zhou Zhe Ruo.  Serial ini cukup populer di masa itu, dan mengangkat nama Adam Cheung menjadi Aktor Top Hong Kong specialis Serial Televisi.

-          Film Kung Fu Cult Master adalah film adaptasi Heaven Sword and Dragon Sable teranyar yang dirilis tahun 1993. Film yang diperani Jet Li, Sammo Hung, Chang Min, Chingmy Yau, dan Gigi Lai ini awalnya akan dibuat dalam 2 seri. Namun karena buruknya penghasilan yang diperoleh film tersebut, maka film ini tidak pernah dibuat sekuelnya. Meski demikian, saat dirilis dalam bentuk DVD, film ini meraih respon yang sangat positif, terutama dari para penggemar Jet Li di seluruh dunia.Satu-satunya hal yang menarik dari film ini adalah koreografi perkelahian (yang dibuat Sammo Hung) sangat realistis dan fantastis. Sedangkan dari sisi cerita, alurnya terkesan dipaksakan dan terburu-buru. Banyak bagian penting dari novel Heaven Sword and Dragon Sable yang tidak ditampilkan, sehingga membingungkan penonton, terutama yang belum pernah membaca kisah Heaven Sword and Dragon Sable.  

Sedangkan serial televisi teranyar adalah The Heaven Sword and Dragon Saber tahun 2009 yang diproduksi oleh Huayi Brothers Media Corporation, Beijing. Serial ini diperani Deng Chao, Ady An, He Zhuo Yan, dan Zhang Meng. Berbeda dengan adaptasi sebelumnya yang mengadaptasi cerita bersambung dan novel edisi pertama Heaven Sword and Dragon Sable, maka adaptasi ini menggunakan cerita yang merupakan adaptasi dari novel edisi ketiga yang dirilis tahun 2005.

Novel Heaven Sword and Dragon Sable edisi ketiga mengalami perubahan yang cukup signifikan dari edisi-edisi sebelumnya.  Beberapa di antaranya :
a.       Yang tersimpan dalam Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga adalah Peta Pulau Persik yang menunjukkan lokasi penyimpanan kitab-kitab digjaya yang diburu para pendekar di dunia persilatan, yaitu Kitab Wumu, Pukulan 9 Matahari, Jurus Tongkat Pemukul Anjing milik Hong Qi Gong, 9 Cakar Tulang Putih milik Mei Chao Feng, dan Jurus 18 Tapak Naga milik Guo Jing.
b.      Pemilik pertama Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga adalah Guo Jing dan Huang Rong.  Awalnya kedua senjata itu akan mereka serahkan kepada anak sulung mereka, Guo Fu. Tetapi karena Guo Fu terkenal sangat ceroboh, maka kedua senjata itu mereka berikan kepada anak bungsu mereka, Guo Xiang.
c.       Zhang Wu Ji tidak dikisahkan menemukan Kitab 9 Matahari milik Guo Jing, namun dia justru menemukan penjelasan Jurus 9 Matahari tersebut di Kitab Sutra Lankavatara yang ditulis oleh Wang Chong Yang, seorang Pendeta Tao yang kelak menjadi Bhiksu dan murid Shaolin.
d.      YANG GUOyang sebelumnya tidak muncul di kisah Heaven Sword and Dragon Sable edisi-edisi sebelumnya, kini dimunculkan.
e.      Banyak hal berkenaan dengan Zhou Zhi Ruo yang diubah Jin Yong di Heaven Sword and Dragon Sable edisi ketiga. Perubahan paling radikal adalah berkenaan tentang kepemilikan Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga. Di edisi ini, kedua senjata tersebut dikisahkan sepenuhnya dikuasai Zhou Zhi Ruo. Dialah orang pertama yang mengetahui adanya Kitab yang tersimpan di dalam kedua senjata tersebut, dan menjadi orang pertama yang menguasai semua ilmu yang ada di ketiga kitab yang tersimpan di Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga.
f.        Selain itu, ketika tahu Zhang Wu Ji menemui Zhao Min, pada Edisi Ketiga novel Heaven Sword and Dragon Sable, Zhou Zhi Ruo tidak berpura-pura bunuh diri, tetapi malah menghilang selama beberapa bulan.  Belakangan diketahui kalau Zhou Zhi Ruo diam-diam pergi ke Pulau Persik mencari Kitab-kitab tersembunyi di pulau itu. Setelah mendapatkan semua kitab tersebut, Zhou Zhi Ruo menghabiskan waktu untuk menguasai semua teknik bela diri yang ada di kitab-kitab tersebut. Di akhir kisah, Zhou Zhi Ruo menjadi pendekar perkasa yang tidak terkalahkan. 
g.       Selain itu, Jin Yong juga menambahkan sebuah bab yang berisi sejarah perseteruan Shaolin dan Butong Pay yang menjadi awal dari rangkaian kejadian yang menimpa murid Butong Pay, Zhang Cui Shan dan Yu Dai Yuan.

Serial televisi New Heavenly Sword and Dragon Sable versi tahun 1986 menjadi tempat Tony Leung pertama kali menunjukkan kemampuannya mengolah vokal. Ya, Tony Leung yang saat itu telah sukses di dunia serial televisi, mencoba peruntungannya di dunia tarik suara, setelah terkesan dengan kesuksesan rekan sekerjanya, Andy Lau yang sudah lebih dulu sukses di dunia tarik suara dan sudah menelurkan beberapa album.  Di serial televisi New Heavenly Sword and Dragon Sable ini, Tony Leung dipercaya untuk menyanyikan semua theme song serial ini yang berjumlah 3 lagu.

Karena Tony Leung baru pertama kali bernyanyi, maka agar tidak cangung, produser TVB mengajak Anita Mui untuk bernyanyi bersama Tony Leung.  Ada pun 3 theme song dalam serial ini yang kesemuanya dinyanyikan Tony Leung yang berduet dengan Anita Mui, yaitu :
Lagu Pembuka : 劍伴誰在  - Cien Pan Sei Cai    
 Lagu Penutup 1 - 深山唱我歌  - Sen San Chang Wo Ge   
Lagu Penutup 2 - 心隨流水遠 – Xing Sui Liu Sui Lien  

Karena ini merupakan pengalaman pertama Tony Leung bernyanyi, jadi harap maklum kalau vokalnya belum semantap sekarang.

Serial New Heavenly Sword and Dragon Sable tahun 1986 pernah ditayangkan di sebuah stasiun televisi swasta Indonesia bulan Agustus 1995.

Ketika ditayangkan, serial ini meraih sukses yang luar biasa dan mendapat sambutan yang hangat dari pemirsa televisi Indonesia. Serial ini menjadi salah satu serial televisi Mandarin yang mengawali gelombang penayangan serial Mandarin yang sempat ramai di berbagai stasiun televisi swasta Indonesia di tahun 1990-an. Setelah kesuksesan penayangan New Heavenly Sword and Dragon Sabre, banyak serial televisi Mandarin lain yang kemudian tayang di beberapa televisi swasta Indonesia. Mayoritas serial tersebut tidak saja meraih kesuksesan yang sama,.

Beberapa di antaranya yang pernah tayang dan melegenda adalah Legenda Ular Putih (White Snake Legend / Pai Se Cen), Putri Huan Zhu (Huan Zhu Ge Ge), Putri Bunga Mei Hua, Pedang dan Kitab Suci, Kabut Cinta, Belenggu Pintu Cinta, Misteri Perkawinan, Sanggar Kenangan, dan lain-lain.  

Saat ditayangkan di televisi Indonesia, theme song serial ini New Heavenly Sword and Dragon Sabre menggunakan lagu berlirik bahasa Indonesia. Lagu tersebut berjudul To Liong To yang dinyanyikan duet Merry Andani dan John Way.

Uniknya, theme song yang dinyanyikan Merry Andani dan John Way tersebut aslinya bukan adaptasi / terjemahan theme song Heaven Sword and Dragon Sable versi mana pun.

Theme song tersebut merupakan adaptasi dari lagu Mandarin berjudul“Wo Bu Khai Khan Ni Te Yen Seng”.  Lagu tersebut dinyanyikan Kenny Bee yang berduet dengan Su Na, dan aslinya merupakan lagu penutup dari serial televisi Taiwan berjudul Xin Yue Ge Ge yang ditayangkan di Taiwan tahun 1995.

Sedikit informasi tentang serial Xin Yue Ge Ge :  Serial yang diadaptasi dari novel karya Qiong Yao ini mengisahkan tentang seorang Putri Raja bernama Sin Ye yang hidupnya terlantar akibat perang. Dia kemudian diasuh oleh seorang Jendral bernama Nu Da Hai yang kelak menjadikan Xin Ye sebagai istri mudanya. Sepanjang kisah serial televisi Xin Yue Ge Ge ini menceritakan penderitaan Xin Ye – sebagai istri kedua - yang terus-menerus mengalami penganiayaan dari istri pertama dan istri-istri Jendral Nu Da Hai yang lain. 

Serial Xin Yue Ge Ge ini pernah ditayangkan di sebuah stasiun televisi Indonesia pada tahun 1997 dengan judul PUTRI XIN YE. Saat ditayangkan di Indonesia, serial tersebut menggunakan versi asli lagu “Wo Bu Khai Khan Ni Te Yen Seng” yang ditempatkan di akhir setiap episode sebagai lagu penutup.  Sedangkan lagu pembuka serial tersebut menggunakan lagu berjudul XIN YUE yang dinyanyikan CHIANG YI HEN.

Serial ini menjadi hits dan menjadi salah satu tontonan favorit penonton Indonesia, khususnya para wanita. Daya tarik serial ini adalah pada banyaknya adegan menyentuh dan mengharu-biru di setiap episode.  

1 comment: