Monday 9 January 2017

The Legend of Condor Heroes (1982) - 射鵰英雄傳


Disiarkan : 15 Oktober 2016


 A.SEJARAH SANG PENDEKAR :
Legend of the Condor Heroes adalah salah satu karya novel klasik Louis Cha (Jing Yong). Pertama kali terbit dalam bentuk cerpen di Hong Kong Commercial Daily (Xiang Kang Sang Bao) dari tgl 1 Januari 1957 – 19 Mei 1959.Cerpen itu sukses luar biasa, sehinga Jing Yong memutuskan untuk mengompilasi cerpennya ke dalam bentuk novel pada tahun 1975.

Legend of the Condor Heroes merupakan seri pertama dari Trilogi Rajawali. Dua seri lainnya adalah Return of the Condor Heroes (Sen Tiaw Shiak Li) dan Heaven Sword and Dragon Sable (To Liong To / Yi Thien Thu Lung Ci). 

Hingga hari ini Legend of Condor Heroes telah diadaptasi ke dalam 9 serial televisi dan 8 film layar lebar.

Adaptasi serial televisi teranyar dari legenda dirilis tahun 2008 (Legend of the Condor Heroes 2008), produksi Chinese Entertainment Shanghai Ltd , yang diperani Hu Ge, Ariel Lin, Justin Yuan, dan Cecilia Liu.

Sedangkan adaptasi versi layar lebar teranyar adalah Ashes of Time (1994) yang diperani Leslie Cheung, Tony Liang Jia Wei, Brigitte Lin, Tony Liang Chiau Wei, Karina Lau, Charlie Yeung, Jackie Cheung, dan Maggie Cheung.  Film ini dirilis dalam 2 versi : versi pertama menggunakan Bahasa Mandarin / Kanton untuk peredaran di negara Asia, dan  versi kedua menggunakan bahasa Inggris untuk peredaran di negara non Asia.

Yang menarik tentang perilisan film Ashes of Time adalah : Tidak lama setelah diedarkan,  Ashes of Time harus ditarik dari peredarannya karena kalimat-kalimat bahasa Inggris yang digunakan banyak yang keliru dan tidak tepat. Setelah melalui proses re-editing, film tersebut dirilis ulang pada tahun 2008 dengan judul Ashes of Time Redux.

Dari semua adaptasi itu, serial televisi yang dianggap sebagai adaptasi terbaik dari sisi cerita adalah Legend of Condor Heroes versi 1983 yang ditayangkan TVB Jade sejak tanggal 21 Februari – 2 Juli 1983.

Serial televisi Legend of Condor Heroes versi 1983 diperani oleh Felix Wang Je Hua (Guo Jing), Barbara Yeung / Weng Mei Ling (Huang Rong), Michael Miu / Miau Chiau Wei (Yang Kang), dan Yang Phan Yhan (Mu Nian Ci).


B. KISAH SANG PENDEKAR :
Legend of the Condor Heroes rilisan 1983 terdiri dari 59 episode yang terbagi dalam 3 bagian yaitu :
a.       Pengikut Setia Berdarah Baja - 射鵰英雄傳之鐵血丹 – Se Tiau Ing Siung Chuan Ce Diek Xie Dan Xing (Episode 1 – 19)
b.      Bidat Timur dan Racun Barat – 射鵰英雄傳之東邪西 - Se Tiau Ing Siung Chuan Ce Tung Xie Shi Du (Episode 20 – 39)
c.       Duel di Gunung Hua - 射鵰英雄傳之華山論 – Se Tiau Ing Siung Chuan Ce Hua San Lun Cien (episode 40 – 59).



Bagian 1 :
Kisah The Legend of Condor Heroes diawali dengan perkenalan Biarawan Tao bernama Chiu Chu Cik dengan Yang Tie Xin dan Guo Xiao Tian, dua penduduk desa yang setia pada Dinasti Song.  Yang Tie Xin beristrikan Bau Xi Ruo, sedangkan Guo Xiao Tian beristrikan Li Ping.  

Saat itu Bau Xi Ruo dan Li Ping sedang hamil, sehingga suami mereka meminta Biarawan Chiu untuk memberikan nama untuk anak mereka. Maka Biarawan Chiu memberikan nama Guo Jing untuk anak Guo Xiao Tian, dan Yang Kang untuk anak Yang Tie Xin.Biarawan Chiu pun kemudian menghadiahi mereka belati yang telah dituliskan nama masing-masing anak.

Beberapa hari setelah itu, Pangeran Keenam dari Kerajaan Jin, Wang Yan Hong Lie terluka setelah bertarung dengan Biarawan Chiu. Dia berhasil menyelamatkan diri dan bersembunyi di kandang hewan milik Yang Tie Xin. Tanpa sengaja Bao Xi Ruo menemukan Wang Yang Hong Lie, kemudian menolongnya. Terpikat oleh kecantikan Bao Xi Ruo, Pangeran Wang kemudian menyuap Jendral Duan Thian De dari Kerajaan Song untuk membunuh Yang Tie Xin dan Guo Xiao Tian.

Guo Xiao Tian meninggal, dan istrinya ditahan Jendral Duan Tian De. Sementara itu Yang Tie Xin berhasil melarikan diri. Istrinya kemudian dibawa oleh Pangeran Wang.

Ketika Biarawan Chiu ke rumah Guo Xiao Tian dan Yang Tie Xin, dia terperanjat saat menemukan Guo Xiao Tian telah tiada dan Yang Tie Xin menghilang. Dia berusaha mencari keberadaan Yang Tie Xin, Bau Xi Ruo, dan Li Ping. Biarawan Chiu berhasil menemukan jejak Jenderal Duan yang membawa Li Ping bersembunyi di Biara Yunqi milik Ku Mu Dashi, seorang Anggota KelompokXien Xia yang juga Paman dari Jenderal Duan. Kepada Pamannya, Jenderal Duan berbohong kalau Biarawan Chiu adalah pembunuh yang berniat membunuhnya.  

Demi menolong keponakannya, Ku Mu Ta Shi pun bertarung dengan Biarawan Chiu. Tapi ilmu Biarawan Chiu terlalu hebat, sehingga dengan mudah dia mengalahkan Kumu Tashi. Kumu Tashi kemudian meminta bantuan 7 Pendekar Aneh dari Jiangnan (Jiang Nan 7 Guai) untuk menghadapi Biarawan Chiu. 

Pertarungan hebat yang tidak seimbang pun terjadi antara Kumu Ta Shi dan 7 Pendekar Aneh dari Jiangnan melawan Biarawan Chiu. Pertarungan itu berakhir seri, di mana Biarawan Chiu dan kedelapan lawannya terluka parah.  Mengetahui pamannya terluka, Jendral Duan lalu membawa Li Ping melarikan diri dari biara.

Karena pertarungan mereka dianggap seimbang, Biarawan Chiu mengusulkan pada Kumu Ta Shi dan 7 Pendekar Aneh dari Jiangnan untuk melanjutkan pertarungan 18 tahun kemudian dengan mengadu anak Yang Tie Xing dengan anak Guo Xiao Tien. Anak Yang Tie Xing akan dilatih oleh Biarawan Chiu, sedangkan anak Guo Xiao Tien akan dilatih 7 Pendekar Aneh. Mereka pun sepakat bertemu kembali 18 tahun kemudian.

Sementara itu, dalam pelariannya, Li Ping berhasil kabur dan tinggal di Gurun Gobi bersama masyarakat Mongolia. Dia kemudian mendapat perlindungan dari Temujin / Genghis Khan. Di sanalah dia melahirkan anak laki-laki, yang dinamainya Guo Jing, sesuai dengan nama pemberikan Biarawan Chiu.

Di waktu yang nyaris bersamaan, di kediaman Wang Yan Hong Lie di Istana Kerajaan Jin, Bau Xi Ruo juga melahirkan anak laki-laki yang dinamainya Yang Kang.  

Biarawan Chiu berhasil menemukan Bau Xi Ruo dan menjadi Guru untuk Yang Kang. Meski sudah dilatih Biarawan Chiu, diam-diam Yang Kang juga berguru pada Mei Cao Feng, salah satu dari Pembunuh Kembar dari Angin Hitam (黑風雙) dan  berlatih ilmu Cakar Tengkorak Putih (九陰白骨) dari Kitab Sembilan Bulan milik Mei Cao Feng.

Di perkemahan Temujin, Guo Jing mendapat latihan memanah dari Guru Panah Jebe dan bersahabat dengan anak Temujin, Tolui. Tujuh Pendekar Aneh dari Jiang Nan berhasil menemukan Guo Jing. Setelah melatih Guo Jing beberapa saat, mereka menyadari kalau anak tersebut tidak sesuai yang perkiraan mereka. Daya tangkapnya sangat lambat, sehingga cukup membuat frustrasi ketujuh pendekar tersebut saat melatihnya.

Guo Jing kemudian bertemu dengan Ma Yu, salah seorang dari 7 Orang Sakti dari Quanzhen (全真七), yang kemudian melatihnya ilmu dasar dan tenaga dalam Quanzhen. Sejak berlatih ilmu Quanzhen, kemampuan beladiri Guo Jing maju dengan sangat pesat.

Mendekati waktu duel yang sudah ditentukan antara Guo Jing dan Yang Kuo, 7 Pendekar Aneh berpendapat kalau Guo Jing belum siap untuk melakukan duel itu. Karena itu, mereka membawa Guo Jing ke kota untuk mencari pengalaman lebih. Di kota, Guo Jing bertemu dengan seorang pengemis misterius yang terus-menerus mengikutinya. Guo Jing kemudian mengetahui kalau pengemis itu adalah seorang gadis cantik bernama Huang Rong.

Guo Jing dan Huang Rong kemudian menjadi saksi penculikan yang dilakukan Ou Yang Ke dari Gunung Onta Putih terhadap seorang gadis bernama Mu Nian Ci. Mereka kemudian menolong Mu Nian Ci. Berkat tindakannya itu, Guo Jing akhirnya berkenalan dengan Yang Tie Xin, ayah angkat Mu Nian Ci, yang juga ayah kandung Yang Kang.

Setelah itu, Yang Tien Xin mengadakan sayembara adu bela diri untuk mencarikan suami bagi Mu Nian Ci. Yang Kang ikut dalam sayembara itu dan menang. Namun dia tidak bersedia menikahi Mu Nian Ci dan mengatakan mengikuti sayembara itu hanya untuk bersenang-senang. Guo Jing marah dan membela Mu Nian Ci. Tapi dia kalah oleh pukulan Cakar Tengkorak Putih Yang Kang.

Beruntung Guo Jing berhasil diselamatkan Biarawan Tao Wang Chu Yi, yang juga salah seorang dari 7 Orang Sakti dari Quanzhen.

Yang Kang kemudian meminta maaf pada Guo Jing, lalu mengajaknya makan bersama sebagai wujud permintaan maaf. Ternyata ajakan makan itu hanya kedok agar Yang Kang bisa menangkap Guo Jing, Huang Rong, dan Wang Chu Yi. Guo Jing mengetahui niat jahat Yang Kang, dan terjadilah pertarungan di antara mereka. Guo Jing, Huang Rong, dan Wang Chu Yi berhasil kabur, tetapi Wang Chu Yi terkena racun. Saat Guo Jing mencari penawar racun, dia justru tergigit ular. Berkat tenaga dalam Quanzhen yang dimilikinya, Guo Jing tidak keracunan, bahkan dia kemudian kebal terhadap segala racun.

Ketika mengetahui kemampuan Guo Jing yang kebal terhadap racun, Liang Ze Weng - Pemilik ular tersebut - kemudian mengejar Guo Jing untuk meminum darahnya. Guo Jing dan teman-temannya berhasil melarikan diri dari kejaran Liang Ze Weng, namun terjebak di sebuah gua, tempat Mei Chao Feng bersemedi. Mei Chao Feng kemudian membantu Guo Jing  dan teman-temannya keluar dari pintu rahasia sehingga selamat dari kejaran Liang Ze Weng.

Sementara itu, Bao Xi Ruo mengetahui kalau suaminya masih hidup. Dia kemudian mengajak Yang Kang untuk tinggal meninggalkan semua kehidupan Bangsa Jin dan tinggal bersama ayahnya yang merupakan Bangsa Song.Yang Kang awalnya menuruti kemauan Ibunya. Tetapi ketika dia mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh para Tentara Jin, Yang Kang memutuskan untuk hidup dengan Bangsa Jin bersama Wan Yan Hong Lie. Dia memilih hidup sebagai Penghianat Bangsa tapi kaya-raya, daripada hidup sebagai Bangsa Han dan hidup dalam kehinaan.

Ketika tahu Yang Kang memilih tinggal bersama Bangsa Jin kembali, Biarawan Chiu memaksa Yang Kang untuk kembali ke bangsanya. Karena dipaksa, Yang Kang mengikuti kemauan Biarawan Chiu. Tapi diam-diam dia menggunakan ilmu Cakar Tengkorak Putihnya untuk menandai jalan yang dilaluinya, agar Wang Yan Hong Lie menyelamatkannya.

Wang Yang Hong Lie berhasil menemukan jejak yang ditinggalkan Yang Kang tersebut. Jejak itu membawanya hingga kediaman Yang Tie Xin. Pasukan Wang Yang Hong Lie pun menyerbu masuk ke kediaman Yang Tie Xin. Dalam kondisi terkepung dan sudah tidak mungkin selamat, Yang Tie Xin dan Bao Xi Rou akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidup bersama.



Bagian 2 :
Di Bagian Kedua The Legend of Condor Heroes, ceritanya dibuka dengan aksi Pemimpin Kelompok Pengemis (Kaipang) Hong Qi Kong yang mencuri Kitab Wumu, Kitab yang berisi informasi inteligen tentang cara menaklukkan Bangsa Jin. Dia menyerahkan buku itu pada Pemerintah Song. Tapi niat baiknya tidak ditanggapi baik oleh Kaisar Song, sehingga buku itu diabaikan begitu saja. Tolui mengetahui keberadaan buku itu dan – bersama Huazheng, anak perempuan Genghis Khan – mereka berusaha mencurinya untuk kepentingan bangsa Mongol. Tapi mereka justru tertangkap pasukan Yang Kang.  

Hong Qi Kong berusaha menolong Tolui, tapi dia malah terkena racun dan mendapat serangan sengit dari Mei Chao Feng (Guru Yang Kang),  Untungnya, Hong Qi Kong berhasil menyelamatkan Tolui dan Huazheng, meski kemudian Huazheng terluka terkena pukulan Cakar Tengkorak Putih dari Yang Kang.

Guo Jing meminta Huang Rong untuk menyembuhkan Huazheng. Huang Rong kemudian mengetahui kalau Huazheng dulu pernah suka pada Guo Jing. Karena mengira Guo Jing juga punya hati pada Huazheng, maka ketika Ayah Huang Rong – Huang Yaoshi, Pemimpin Thau Hua Tau – mengajaknya pulang, Huang Rong pun pergi meninggalkan Guo Jing.

Mengetahui Huang Rung pulang ke kampung halamannya, Guo Jing menyusul ke Thau Hua Tau. Di pulau itu, Guo Jing berkenalan dan menjalin hubungan persaudaraan dengan Si Bocah Nakal周伯; Zhou Buo Dong. 

Sementara itu,  Di Istana Pulau Persik, Si Racun dari Barat Ouyang Feng meminta Huang Rong untuk menikahi keponakannya, Ouyang Ke. Pada saat itu, Guo Jing muncul dan menyatakan kalau dialah yang paling pantas menikahi Huang Rong. Karena ada 2 orang yang memperebutkan Huang Rong, maka Huang Yaoshi memberikan 3 tes kepada Guo Jing dan Ou Yang Ke. Setelah melalui ketiga tes, akhirnya Guo Jing dinyatakan berhasil lulus dan mendapatkan restu Huang Yaoshi untuk menikahi Huang Rong.

Ternyata, tujuan Ouyang Feng meminta Huang Rung menikahi keponakannya, hanya agar dia dapat mengambil Kitab Jiu Yin yang tersimpan di Pulau Persik. Kitab Jiu Yin (九陰真經 – Jiu Yin Ceng Cin)merupakan kitab Jurus Paling Sakti di masa itu. Selain memuat Teknik Tenaga Dalam (Qi Gong), kitab ini juga berisi intisari dari 50,000 jurus terkemuka di dunia persilatan. Kabarnya, siapapun yang menguasai ilmu dari Kitab itu, akan menjadi orang paling kuat di dunia. Bahkan orang itu hanya butuh mengeluarkan satu jurus saja untuk menyapu bersih ribuan tentara terkuat dan terlatih yang mencoba melawannya.  Jadi wajar saja jika Ouyang Feng sangat berhasrat untuk mendapatkan Kitab tersebut.

Ketika keponakannya gagal dinikahkan dengan Huang Rong, Ouyang Feng kemudian menculik Guo Jing. Dia tahu Guo Jing pernah membaca kitab itu dan memaksanya menyalin isi kitab tersebut. Tanpa diketahui Ou Yang Feng, Guo Jing menulis isi kitab itu, tetapi dengan urutan yang terbalik. Akibatnya, ketika Ou Yang Feng berlatih mengikuti apa yang ditulis Guo Jing, aliran darahnya terbalik, dan dia menjadi gila.

Di sisi lain, Mu Nian Ci bertemu dengan Mei Chao Feng dan mengungkapkan isi hatinya tentang Yang Kang. Mei Chao Feng kemudian memanggil Yang Kang dan memaksanya menikahi Mu Nian Chi.   Setelah mereka menikah, Ouyang Ke mencoba merayu Mu Nian Chi. Yang Kang yang mengetahui hal itu kemudian membunuh Ouyang Ke.

Sementara itu, Hong Qi Kong yang sudah sekarat merasa sudah tidak mampu lagi memimpin Kaipang. Karena itu, dia mendelegasikan kepemimpinan kelompoknya pada Huang Rong  dengan memberikan Tongkat Pemukul Anjing sebagai bukti Kepemimpinan.

Huang Rong pun resmi menjadi Pemimpin ke-19 Kelompok Kaipang. Guo Jing dan Huan Rong lalu mendatangi Kelompok Kaipang untuk mengumumkan Huang Rong sebagai Pemimpin Kelompok Kaipang yang baru, menggantikan Hong Qi Kong.


Bagian 3 :
Pendengar, kembali lagi bersama YANG GUO di sini yang masih setia mengajak Pendengar berpetualang di Kampung Pendekar. Setelah tadi kita ikuti petualangan 2 Bagian Kisah Petualangan Guo Jing dan Huang Rong, kini kita sampai pada Bagian Terakhir dari petualangan mereka.

Sebagai Pemimpin Baru Kelompok Kaipang, hal pertama yang dilakukan Huang Rong adalah menyingkirkan Tetua Peng yang merupakan Senior di Kelompok tersebut. Huang Rong melakukan hal ini karena Tetua Peng sering menyebarkan berita negatif dan membuat perpecahan di dalam kelompok. Agar suasana kelompok tetap kondusif, Huang Rong pun mengambil langkah tersebut.

Tindakan Huang Rong membuat Tetua Peng. Dia kemudian memutuskan untuk bergabung dengan Yang Kang guna membalas perbuatan Huang Rong.

Yang Kang mendatangi Kelompok Kaipang dan menyatakan dirinyalah sebagai Pemimpin Kaipang Baru yang sah. Hal ini dibuktikannya dengan membawa Tongkat Pemukul Anjing. Guo Jing berusaha merebut tongkat tersebut, namun berhasil dilumpuhkan Yang Kang yang dibantu Qiu Qian Ren dari KelompokTangan Besi (鐵掌).

Dibantu oleh Tetua Lu dari Kaipang, Huang Rong akhirnya berhasil meyakinkan para pengikut Kaipang kalau dialah Pemimpin Kaipang Baru yang sebenarnya. Qiu Qian Ren kemudian menyerang Huang Rong, sehingga dia terluka. Guo Jing menyelamatkan Huang Rong lalu – bersama Zhou Bu Tong – mereka bersembunyi di Ruang Rahasia Kelompok Tangan Besi. Zhou Butong kemudian memberitahu kalau satu-satunya orang yang mampu menyembuhkan Huang Rong adalah Biarawan Yideng (Yi Deng Ta Shi).

Dalam perjalanan mencari Biarawan Yideng, mereka bertemu dengan seorang wanita bernama Ying Gu yang membantu mereka menemukan Pedeta Yideng. Setelah menemukan Biarawan Yideng, Huang Rong berhasil disembuhkan. Namun pasca menyembuhkan Huang Rong, tenaga Biarawan Yideng menjadi lemah. Saat itulah Ying Gu mendatangani  Biarawan Yideng. Terungkaplah kalau Yideng dulunya adalah seorang Kaisar yang ahli mengobati berbagai penyakit, dan Ying Gu adalah selirnya. Ying Gu kemudian berselingkuh dengan Zhou Bo Tong sehingga menghasilkan seorang anak. Anak itu dilukai oleh sosok misterius. Ying Gu meminta bantuan Yideng untuk menyembuhkannya, tetapi Yideng tidak mau melakukannya. Akibatnya anak Ying Gu meninggal.

Qiu Qian Ren mengetahui keberadaan Guo Jing dan Huang Rong, lalu mengejar mereka ke tempat Yideng. Di sanalah dia bertemu dengan Ying Gu, yang mengenali Qiu Qian Ren sebagai orang yang melukai anaknya. Dalam pertarungan dengan Ying Gu, Qiu Qian Ren nyaris tewas jatuh ke jurang, tetapi ditolong Yideng. Setelah itu, Qiu Qian Ren bertobat dan menjadi murid Yideng. Dia pun mengganti namanya menjadi Ze En (慈恩).

Guo Jing dan Huang Rong kemudian melanjutkan perjalanan. Mereka bertemu dengan Pemimpin Pendekar Aneh Jiangnan Ke Zhen E yang memberitahu Guo Jing dan Huang Rong agar segera kembali ke Pulau Persik.Di pulau tersebut, Guo Jing dan Huang Rong menemukan banyak pengikut setia Huang Yaoshi yang meninggal dan makam ibu Huang Rong dirusak orang. Pelakunya tidak lain adalah Ouyang Feng dan Yang Kang. Mereka ternyata juga telah meracun Huang Yaoshi dan para guru dari Quanzhen. Saat Huang Rong dan Ke Zhen E mencari keberadaaan Ouyang Feng dan Yang Kang, tiba-tiba Ke Zhen E dipanah. Untungnya, panah tersebut hanya melukai Ke Zhen E. Tetapi luka Ke Zhen E cukup parah. 

Huang Rong segera menolong Ke Zhen E dan membawanya bersembunyi di sebuah rumah tua. Yang Kang dan Ouyang Feng berhasil mengejar dan mengepung mereka. Dengan kecerdikannya, Huang Rong berhasil membuat Yang Kang mengakui  segala perlakuan jahatnya, termasuk membunuh Ouyang Ke, keponakan Ouyang Feng.

Yang Kang memukul Huang Rong untuk menutup mulutnya, tapi tangannya menyentuh pakaian Huang Rong yang terdapat sisa racun milik Ouyang Feng. Akibatnya cukup fatal.  Yang Kang pun meninggal saat itu juga.

Setelah menguburkan Yang Kang, Guo Jing dan Huang Rong mengetahui kalau Mu Nian Ci  telah punya anak, hasil hubungannya dengan Yang Kang. Guo Jing kemudian menamai anak itu Yang Guo.

Di lain pihak, Genghis Khan telah memenangi banyak peperangan melawan Bangsa Jin. Dia kemudian mengajak Guo Jing untuk menjadi salah satu panglimanya dalam peperangan selanjutnya, yaitu menghancurkan Bangsa Sung. Karena Guo Jing adalah Keturunan Sung, maka dia menolak ajakan Genghis Khan itu. Dia malah kemudian memihak bangsa Sung dan bersama mereka, mereka bertarung melawan Genghis Khan untuk mempertahankan tanah air mereka.  Serial ini pun diakhiri dengan meninggalnya Genghis Khan dan kemenangan Bangsa Sung dalam perang melawan penjajahan Bangsa Mongol.

Pendengar, secara umum Pesan Moral yang ingin disampaikan dalam kisah The Legend of Condor Heroes adalah Cinta Tanah Air.  Tidak perduli berapa lama kita tinggal di negeri orang, namun identitas dan jati diri bangsa sudah terpatri dalam diri kita. Hal ini digambarkan Jing Yun pada diri Guo Jing. Meski dia lahir dan besar dalam Kelompok Bangsa Mongol, tetapi pada dasarnya dia adalah Keturunan Bangsa Sung. Sehingga ketika bangsanya membutuhkan bantuannya, Guo Jing tetap memilih membela bangsanya sendiri daripada bangsa penjajah. 

Pesan lain yang ingin disampaikan dalam kisah ini adalah : Setiap manusia memiliki karunia dan kemampuan yang berbeda-beda. Sudah seharusnya kemampuan yang dimiliki dapat digunakan untuk kebaikan. Hal ini dicontohkan pada diri Huang Rong. Dia memiliki kemampuan memimpin. Karena itu, ketika mendapatkan delegasi untuk memimpin Kelompok Pengemis, dia menggunakan kemampuannya untuk membuat Kelompok itu menjadi kelompok yang lebih baik dan kuat. Sebaliknya, Yang Kang yang meski memiliki kemampuan sebagai pemimpin, justru menggunakan kemampuannya untuk menipu, dan memanipulasi orang lain untuk kepentingan diri sendiri.

YANG GUO yakin kalau masing-masing dari kita memiliki kemampuan dan talenta yang berbeda-beda. Hendaknya kemampuan itu kita gunakan untuk hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi orang lain. Ketika kita memfokuskan kemampuan kita untuk menolong orang lain, kita sebenarnya sedang meningkatkan kualitas kita menjadi pribadi yang lebih baik.



C. JURUS SAKTI SANG PENDEKAR :
Selama hidupnya, Guo Jing bertemu banyak pendekar sakti :  7 Orang Aneh dari Jiangnan, Hong Qi Gong, dan Huang Yao Shi.  Dari merekalah Guo Jing memperoleh banyak sekali jurus sakti. Namun dari kesemua jurus yang dimilikinya, ada 2 Jurus Sakti Guo Jing yang paling legendaris. Kedua jurus ini sangat populer, sehingga banyak diadaptasi, tidak saja dalam berbagai cerita silat Tiongkok, tetapi juga komik manhua, film, serta kehidupan nyata.

1.  Xiang Long 18 Zhang (18 Pukulan Penakluk Naga)
Adalah jurus silat yang sangat terkenal dan menakutkan dari kelompok pengemis. Guo Jing diajari ilmu ini oleh Pengemis Utara Hong Qi gong . Dengan menguasai ilmu ini, Guo Jing kemudian menjadi Pendekar Sakti yang Tidak Terkalahkan di Dunia Persilatan. Ilmu 18 Pukulan Penakluk Naga ini dicitakan menggunakan prinsip-prinsip Ajaran Tao dan Kong Hu Chu yang termuat di Kitab I Ching.  Ada pun ke 18 Jurus Xiang Long 18 Zhang adalah :
a.       Jurus 1 : 見龍在 (Berjumpa Sang Naga di Ladang Padi) – Merupakan Jurus terkuat dari 18 Jurus Xiang Long 18 Zhang, karena jurus ini merupakan energi murni dari dalam tubuh yang terkumpul lalu dilepaskan melalui telapak tangan. Siapapun yang terkena hantaman energi ini, dipastikan tidak akan selamat.
b.      Jurus 2 : 飛龍在天 (Naga Terbang Menghentak Khayangan) – Jurus ini digunakan saat Sang Pendekar meloncat, lalu melepaskan serangkaian pukulan dari udara. Jurus ini merupakan jurus paling berbahaya kedua dari Xiang Long 18 Zhang setelah jurus pertama tadi.
c.       Jurus 3 : 鴻漸於 (Hong Cien Yi Luo; Burung Hong Merengkuh Bumi) – Bagaikan seekor Burung Hong yang  terbang dan mendarat ke bumi, jurus ini menekankan serangan mendadak dari atas ke bawah dengan memanfaatkan tenaga telapak tangan bagian atas yang dihujamkan langsung ke tubuh lawan.
d.       Jurus 4 : 或躍在  (Huo Ye Cai Yuen;  Lompatan dalam Kegelapan) – Jurus ini merupakan gertakan kepada lawan, di mana pukulan bertubi-tubi dilancarkan ke bagian-bagian mematikan tubuh lawan tanpa dimaksudkan untuk mencederai. Serangan ini dipastikan akan merontokkan nyali lawan untuk melanjutkan pertarungan.
e.      Jurus 5 : 羝羊觸  (Di Yang Chu Fan; Domba Melabrak Pagar) – Jurus ini terinspirasi dari teori perang yang dibuat oleh Jendral Zhou Yi, di mana tenaga lawan digunakan untuk melukai lawan itu sendiri.
f.        Jurus 6 : 勿用  (Chien Long Wu Yong;  Serangan Naga Tanpa Ampun) -  Mirip dengan jurus Keempat (Lompatan dalam Kegelapan), jurus ini menggunakan energi murni tubuh untuk menakuti lawan. Jurus ini tidak bertujuan mencelakai, namun hanya menakuti lawan sebelum pertarungan dimulai. Namun jika tidak menunjukkan rasa takut, maka jurus ini bisa digunakan untuk melukai lawan. 
g.        Jurus 7 : 突如其 (Du Ru Qi Lai; Lompatan dalam Bayangan) –  Jurus ini adalah jurus lompatan tinggi yang memungkinkan Pengguna Jurus ini dapat menghindari serangan lawan.
h.       Jurus 8 : 神龍擺 (Sen Lung Bai Wei;  Naga Sakti Menggoyang Ekor) -  Jurus ini menggunakan hentakan bahu dan lengan untuk menghalau serangan lawan dari berbagai arah.
i.         Jurus 9 : 龍戰於  (Lung Can Yi Ye; Naga Bertempur di Alam Liar) – Jurus maut ini menggunakan tendangan untuk pertarungan jarak pendek.
j.        Jurus 10 : 利涉大(Di She Da Chuan;  Serangan Tak Terduga) – Jurus ini digunakan untuk mengelabui lawan, yaitu dengan melakukan tendangan ke belakang, sehingga mengganggu fokus lawan yang terkonsentrasi pada serangan dari depan.
k.       Jurus 11 : 雙龍取  (Suang Long Qi Sui; Sepasang Naga Mencari Air) – Merupakan jurus pertama yang diterima Guo Jing dair Hong Qi Gong. Jurus ini menggunakan aliran energi murni dari dalam tubuh yang dihempaskan keluar melalui dua telapak tangan.
l.         Jurus 12 : 魚躍於   (Yi Yue Yi Yuen; Ikan Bermain-main di Air Dalam) – Jurus ini mengandung gelombang energi murni yang cukup menakutkan dan mampu menghempaskan lawan dari jarak jauh hanya dengan sebuah kibasan tangan yang pelan.
m.    Jurus 13 : 震驚百   (Cen Cing Bai Li; Goncangan Hingga 100 Li) – Jurus yang juga menggunakan gelombang energi murni dari dalam tubuh yang mampu menggoncangkan tanah hingga sejauh 100 Li.
n.      Jurus 14 : 損則有  (Sun Ce You Fu; Serangan Naga Terluka) – Bagaikan hewan yang terluka, maka serangan yang dilancarkannya pun makin menakutkan. Demikian juga dengan jurus ini yang menggunakan gerakan membabi-buta, sehingga sangat berbahaya bagi para lawan.
o.      Jurus 15 : 時乘六  (She Chang Liu Long; Bertempur dengan Mengendarai 6 Naga) – Jurus maut ini digunakan untuk menghadapi beberapa orang yang menyerang sekaligus. Dengan menggunakan energi dari dalam tubuh yang dikeluarkan ke 6 arah, maka para lawan dipastikan akan terluka parah jika terkena jurus ini.
p.      Jurus 16 : 密雲不   (Yi Yin Bu Yi; Mendung Tanpa Hujan) – Jurus ini digunakan pada saat sedang dikepung musuh, di mana orang yang menggunakan jurus ini dapat berlari dengan sangat cepat, menghindari serangan lawan, sekaligus melontarkan serangkaian pukulan jarak pendek ke arah lawan-lawannya.
q.      Jurus 17 :  履霜冰 (Lu Xuang Bing Zhe; Menjejak Ujung Embun Es) – Jurus meringankan badan tingkat tinggi yang memungkinkan orang yang menggunakan jurus ini untuk melompat jauh dengan hanya bantuan benda kecil dan lemah, seperti daun, air, bahkan sebatang rumput sekalipun.
r.        Jurus 18 :  亢龍有 (Kang Lung You Hui; Penyesalan Sang Naga Angkuh) -  Jurus Pamungkas ini merupakan intisari dari kesemua jurus Xiang Lung 18 Zhang, di mana jurus ini mengeluarkan energi  18 Naga yang meraung-raung dan menimbulkan deru angin yang menghancurkan daerah sekelilingnya. Meski sama dasyatnya dengan Jurus Pertama (Berjumpa Sang Naga di Ladang Padi), tetapi jurus ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa dan hanya bersifat mengusir para lawan saja.


2. Jiu Yin Zhen Jing  (Kitab 9 Rembulan)
Banyak orang salah mengartikan Kitab 9 Rembulan sebagai Kitab Jurus Maut yang barang siapa menguasainya, akan dapat membuat dia sebagai Pendekar tidak terkalahkan.

Sebenarnya  Kitab Sembilan Rembulan adalah kitab kumpulan jurus-jurus sakti (salah satunya jurus Cakar Tulang Putih Sembilan Rembulan yang dipelajari oleh Mei Chaofeng, murid Huang Yaoshi), ilmu pengobatan, tenaga dalam, tehnik jebakan, senjata gelap, dan lain-lain.

Kitab Sembilan Rembulan disusun oleh Huang Shang, seorang pejabat pemerintah di masa kekaisaran Song, yang berbakat dalam ilmu silat dan kesusasteraan. Kaisar Song memerintahkan Huang Shang untuk menyusun satu kitab berdasarkan ribuan gulungan surat berisikan aneka ragam keterangan, dari tenaga dalam, ilmu pengobatan, sampai filsafat Tao. Kompilasi ini menjadi jilid pertama dari Kitab Sembilan Rembulan (Kitab Sembilan Rembulan bagian luar).

Empat puluh tahun kemudian Huang Shang menyusun jilid kedua dari Kitab Sembilan Rembulan (kitab Sembilan Rembulan bagian dalam), berdasarkan hasil penyelidikan dan latihannya selama empat puluh tahun. Ilmu silat yang dihimpun dan ditulis Huang Shang pada kitab tersebut mampu menetralisir ilmu silat mana pun dari partai-partai silat yang ada saat itu.

Kedua jilid Kitab Sembilan Rembulan tidak terdengar kabarnya selama beberapa tahun dan baru muncul lagi saat turnamen di Gunung Hua yang pertama diadakan. Lima jagoan besar – si Sesat Timur Huang Yaoshi, Racun Barat Ouyang Feng, Kaisar Selatan Duan Zhixing, Pengemis Utara Hong Qigong, dan Dewa Pusat Wang Chongyang – setuju pemenang dari turnamen tersebut akan menjadi pemilik tunggal dari Kitab Sembilan Rembulan. Setelah pertarungan yang sengit selama tujuh hari, Wang Chongyang akhirnya memenangkan turnamen, dan merebut Kitab Sembilan Rembulan.

Wang Chong Yang mewariskan Kitab Sembilan Rembulan kepada adik seperguruannya si Bocah Tua Nakal Zhou Botong. Setelah kematian Wang Chongyang itu, Zhou Botong pergi ke Pulau Bunga Persik untuk memperingati si Sesat Timur Huang Yaoshi untuk tidak mencoba-coba mencuri kitab itu dari tangannya. Istri Huang Yaoshi yang memiliki ingatan fotografis, mampu mengingat seluruh isi dari Kitab Sembilan Rembulan dengan sekali melihat saja. Ia kemudian menyalin seluruh isi dari Kitab Sembilan Rembulan itu untuk suaminya. Mei Chaofeng dan Chen Xuanfeng murid dari Huang Yaoshi belakangan mereka mencuri kitab salinan Kung Fu Sembilan Rembulan.

Beberapa tahun kemudian, salinan Kitab Sembilan Rembulan, yang telah ditatokan Chen Xuanfeng di kulit dadanya, tanpa sengaja jatuh ke tangan Guo Jing, saat Mei Chaofeng bertarung dengan Hong Qigong dan 7 Pendekar Kang Lam.

Bertahun-tahun setelah itu, saat Guo Jing dan Huang Rong, yang sedang mempertahankan benteng Xiang Yang dari serangan kaum Mongolia, mereka menyembunyikan Kitab Sembilan Rembulan bersama dengan ilmu silat yang lain, manual Delapan Belas Jurus Pukulan Penakluk Naga, ke dalam dua senjata yang mereka tempa dari pedang Xuan Tie Jian (Pedang Baja Sejati) milik Yang Guo yang sangat keras dan berat.  Kedua senjata itu adalah Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga, yang dikenal  Para Pendekar dengan sebutan YI THIEN DU LUNG CHI / TO LIONG TO.

Pedang Langit diwariskan Guo Jing kepada putri termudanya Guo Xiang, yang kemudian mendirikan Partai E’Mei. Seratus tahun kemudian, ketua generasi ke-4 Partai E’Mei, Zhou Zhiruo dapat membongkar rahasia Kitab Sembilan Rembulan ini dan sempat menggunakannya untuk menimbulkan kekacauan di dunia persilatan pada waktu itu. Nasib dari Kitab Sembilan Bulan setelah itu tidak diketahui lagi.


D. FAKTA SANG PENDEKAR :
1. WENG MEI LING (BARBARA YUNG) :
Banyak penonton menyebutkan kalau salah satu alasan kesuksesan serial Legend of Condor Heroes versi 1983 terletak pada Barbara Yung (Weng Mei Ling), yang memerani Huang Rong. Hal ini sebenarnya tidak berlebihan,  mengingat gadis kelahiran Hong Kong 7 Mei 1959 itu memang  menjadi sangat terkenal pasca Legend of The Condor Heroes. Dia tidak saja terkenal karena kemampuan aktingnya, tetapi juga kecantikannya. Daya tarik Weng Mei Ling terletak pada 2 gigi depannya yang  agak menyembul keluar bibir tipisnya. Kedua gigi depannya itu dijuluki penggemarnya dengan sebutan “Gigi Kupu-kupu”. Tidak heran dengan kemampuan dan kecantikannya itu, Weng Mei Ling berhasil mengumpulkan basis penggemar yang cukup besar di seluruh Asia (Hong Kong, Tiongkok, Taiwan, Singapura, termasuk Indonesia), di mana mayoritas para penggemarnya adalah pria.

 Weng Mei Ling mengawali karirnya di dunia hiburan tahun 1982, setelah meraih posisi ke-9 di ajang Miss Hong Kong Pageant. Pasca mengikuti kompetisi itu, dia mendapat tawaran bermain serial televisi dari TVB. Serial pertama yang diperaninya adalah The Legends of the Unknowns (十三; Sek San Mei) di mana dia mendapatkan peran kecil di sana. Karirnya baru melesat setelah memerani serial televisi TVB kedua berjudul Legend of Condor Heroes. Lewat perannya sebagai Huang Rong, dia tidak saja terkenal di Hong Kong tetapi juga di negara lain, seperti Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Vietnam, setelah serial televisi tersebut ditayangkan di stasiun televisi setempat dan dirilis dalam bentuk video.

Sayang, pada tanggal 14 Mei 1985, di usianya yang baru 26 tahun, Weng Mei Ling meninggal dunia karena menghirup gas elpiji di apartemennya di Broadcast Drive, Kowloon. Dari investigasi yang dilakukan pihak berwajib, ditemukan bukti kalau Weng Mei Ling bunuh diri. Banyak orang di masa itu yang kemudian berspekulasi kalau penyebab aksi bunuh Weng Mei Ling itu adalah keteretakan hubungan asmaranya dengan Kent Tong (Thang Cek Yeh), salah seorang aktor populer TVB saat itu. Meski Kent Tong tidak pernah memberikan keterangan apapun terkait spekulasi yang beredar saat itu, tetapi kasus kematian Weng Mei Ling sempat mengganggu perkembangan karier Kent Tong di masa itu. 


2. FELIX WONG  (HUANG JE HUA) :
Bagi Felix Wong, serial televisi Legend of Condor Heroes bukanlah serial pertama baginya, karena sebelum bermain di serial tersebut, dia sudah lebih dulu terkenal sebagai aktor TVB – Hongkong lewat beberapa serial sukses yang diperaninya, seperti The Misadventure of Zoo (流氓皇 – Liu Mang Huang Ti, 1981),  Demi-Gods and Semi Devil (Thien Long Ba Bu, 1982), dan The Wild Bunch (13 Thai Bau, 1982). Meski demikian, harus diakui kalau Legend of Condor Heroes menjadikan Felix Wong sebagai aktor papan atas Hong Kong spesialis serial televisi yang sangat terkenal di era 1980an. Bahkan dibandingkan Andy Lau, Tony Leung, Michael Miu, dan Kent Tong yang juga sama-sama terkenal di era itu, Felix Wong adalah yang paling populer dan memiliki basis-penggemar terbesar saat itu.


3. THEME SONG “LEGEND OF CONDOR HEROES” :
Seperti yang saya ulas di awal, saat dirilis, serial ini dibagi menjadi 3 Bagian. Setiap bagian menggunakan Lagu Tema (Theme Song) yang berbeda, yaitu :
Bagian 1 : 鐵血丹 (Diek Siek Dan Sing)
                Bagian 2 : 一生有意 (Yi Seng You Yi Yi)
                Bagian 3 : 世間始終你 (She Cien Se Cong Ni Hau)

Ketiga lagu tersebut dinyanyikan Roman Tam ( – Luo Wen) yang berduet dengan Jenny Tseng (Cen Ni).

Roman Tam adalah penyanyi Cantopop ternama Hong Kong terutama di era 1980-1990an. Kepopulerannya dalam dunia tarik suara, membuatnya dijuluki “Godfather of Cantopop”. Roman meninggal dunia pada tanggal 18 Oktober 2002 di usia 57 tahun karena kanker liver.

Jenny Tseng adalah artis yang paling sering menjadi rekan duet Roman Tam. Mereka sangat sering berduet dan menyanyikan Theme Song serial televisi Hong Kong di masa itu, terutama serial televisi produksi TVB. Hingga hari ini Jenny Tseng masih aktif menyanyi.

Jenny Tseng adalah istri dari (mendiang) Aktor Alexander Fu Sheng, seorang aktor populer di era 1970-an. Nantinya Fu Sheng juga bermain di film adaptasi Legend of The Condor Heroes berjudul trilogi The Brave Archer. Di salah satu seri dari trilogi The Brave Archer tersebut, Jenny Tseng juga diminta untuk menyanyikan theme song-nya.  Di segmen berikutnya, kita akan bahas tuntas trilogi The Brave Archer ya...


4. STEPHEN CHOW DI “LEGEND OF THE CONDOR HEROES (1983)”
Di serial Legend of The Condor Heroes, Anda akan melihat Stephen Chow (Chow Sing Che) berakting sebagai salah satu prajurit Huang Yaoshi di Pulau Persik. Pada masa itu, Stephen Chow baru menapaki karirnya sebagai artis. Dia mengambil sekolah akting di TVB dan lulus pada tahun 1982. Dia kemudian mendapatkan beberapa kesempatan bermain sebagai figuran di beberapa serial televisi TVB seperti Demi Gods and Semi Devils versi 1982, The Legend of Master So (蘇乞 - Su Chi Er, 1982),  The Emissary ( – Liek Ying, 1982), dan The Old Miao Myth (  - Lau Dong, 1982).


5. INFORMASI UPDATE :
Baru-baru ini Huace Media & Perfect Picture and Media Group dari China menginformasikan kalau mereka sedang mempersiapkan pembuatan serial televisi Legend of The Condor Heroes terbaru yang rencananya akan tayang di Musim Panas 2017 mendatang.  Proses shooting sudah berlangsung sejak 10 Maret 2016 silam. Ada pun pemeran serial ini adalah :
o   William Yang (Yang Xu Wen) sebagai Guo Jing
o   Li Yi Tong sebagai Huang Rong
o   Cheng Xing Xu sebagai Yang Kang
o   Meng Zi Yi sebagai Mu Nian Ci

Michael Mui (Miao Chiao Wei) yang tadinya bermain sebagai Yang Kang di serial televisi Legend of The Condor Heroes versi 1983 juga ikut ambil bagian dalam serial ini. Dia akan berperan sebagai Huang Yao Shi, ayah Huang Rong dan Pemimpin Pulau Persik.



Untuk kisah lain yang lebih seru, tonkrongin terus 
KAMPUNG PENDEKAR di Radio Suara Indah 92.1 FM, Bandung
setiap hari Sabtu, pukul 13.00 - 15.00
(live-streaming : www.suaraindahfm.com)

No comments:

Post a Comment